Entri Populer

Sabtu, 20 November 2010

taksonomi BLOOM

TAKSONOMI BLOOM

Taksonomi Bloom yang pertama kali disusun oleh Benjamin S Bloom dibagi menjadi 3 domain, yaitu :

1. Cognitive domain, yang lebih menekankan pada aspek intelektual, seperti pengetahuan dan ketrampilan berfikir. Aspek ini dibagi dalam 6 tingkatan, yaitu : ilmu pengetahuan(knowledge), pemahaman(comprehension), aplikasi(application), analisis(analysis), sintesis(synthesis), dan evaluasi(evaluation).

2. Affective domain, berisi prilaku-prilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, cara menyesuaikan diri dsb. Aspek ini mencakup 5 tingkatan, yaitu : penerimaan (kesediaan menyadari suatu fenomena di lingkunganya), tanggapan (membrikan reaksi terhadap fenomena tersebut), penghargaan (penilaian yang berdasar internalisasi yang diekspresikan kedalam tingkah laku), pengorganisasian (memadukan nilai yang berbeda dan membentuk sistem nilai yang konsisten), dan karakterisasi berdasarkan nilai-nilai.

3. Psychomotor domain, yang lebih menekankan pada aspek ketrampilan motorik, seperti tulisan tangan, mengetik, mengoperasikan mesin dsb. Aspek ini mencakup 7 tingkatan, yaitu persepsi(perception), kesiapan (set), respon terpimpin (guided response), mekanisme (mechanism), respon tampak yang kompleks (complex overt response), penyesuaian (adaptation), dan penciptaan (orgination).

TANGGAPAN

Saya sependapat bahwa tujuan pendidikan ada 3 hal, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Namun didalam ranah kognitif , peseta didik tidak hanya dapat menilai / mengevaluasi terhadap suatu solusi dan gagasan tetapi harus dapat memberikan pemikiran /gagasan baru yang lebih efektif serta sesuai kebutuhan. Peserta didik dapat juga berkreasi dengan rumus-rumus sehingga mampu menyelesaikan masalah baru.

Dalam ranah afaktif harus ditekankan dalam hal pembentukan sikap dan kepribadian yang menjunjung tinggi moral dan aturan agama,sehingga tercipta generasi yang cerdas serta berakhlak mulia. Membentuk generasi yang dapat memanfaatkan waktu dengan menjadikan tidak ada waktu yang digunakan untuk hal-hal yang sia-sia. Peserta didik harus dapat memberikan tanggapan yang bijak terhadap suatu masalah.

Dalam ranah psikomotor, peserta didik tidak hanya dilatih dengan ketrampilan yang baru tetapi peseta didik harus diarahkan supaya mengetahui kemampuan dasarnya dan dapat mengembangkan potensi dalam dirinya secara maksimal. Hal ini akan lebih efektif karena peserta didik merasa nyaman dan tidak terpaksa dalam proses pendidikan. Setiap peserta didik tidak akan mampu dalam semua bidang ilmu, karena itu setiap jenis dan jenjang pendidikan harus mengarahkan para peserta didik untuk mengetahui potensi dasar dalam dirinya, terutama di taman kanak-kanak, sekolah dasar,dan sekolah menengah ataupun yang sederajad.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar