Entri Populer

Minggu, 07 Maret 2010

pemanfaatan minyak bekas

Saat dunia menghadapi naik turunnya harga minyak mentah sebagai akibat konflik Irak, para ilmuwan dan para pemrakarsa teknologi energi alternatif menolehkan kepala pada minyak nabati seperti yang dipakai untuk menggoreng French fries (kentang goreng). Mereka mengatakan bahwa minyak yang diperoleh dari kacang kedelai, jagung, atau tanaman lain menjanjikan suatu bentuk bahan bakar alternatif yang bisa diperbaharui. Artinya bahan bakar ini akan selalu bisa diproduksi, tidak seperti bahan bakar minyak bumi yang suatu saat akan habis.
Selain itu sisa limbah minyak goreng merupakan masalah yang serius bagi pengusaha karena setiap hari limbah yang dihasilkan berkisar 20 – 30 kg. Sifat fisik limbah tersebut berwarna cokelat kehitaman, terdapat partikel-partikel padat yang terlarut dalam minyak. Pengotor minyak goreng berasal dari pemanasan minyak yang berlebih dan debu-debu dalam krecek atau bahan yang digoreng hancur/gosong dapat juga menjadi pengotor. Kualitas minyak tersebut akan cepat turun/menjadi jelek bila minyak yang digunakan tidak baik. Oleh karena itu, pengusaha sangat membutuhkan cara mengolah sisa minyak goreng sehingga dapat memanfaatkan minyak limbah tersebut dengan kualitas produksinya (hasil penggorengan tetap baik) serta dari segi hygienitas hasil produksi tetap tinggi
PEMBAHASAN
Untuk mengurangi dampak negatif dari limbah minyak goreng bekas yang berasal dari rumah tangga maupun restaurant dapat dilakukan dengan menggunakan sistem penyaringan dengan memanfaatkan zeolit aktif sebagai absorben /penyaring, serta dalam proses penyaringan menggunakan pengurang tekanan udara agar proses penyaringan berjalan lebih efisien/cepat.
Tujuannya adalah diperolehnya efisiensi penggunaan minyak goreng (dapat menghemat sampai 20%, diperolehnya produk krupuk yang lebih bersih dan lebih hygienis, dapat membuat penyaring minyak goreng bekas menggunakan zeolit dengan pengurangan tekanan (vakum udara); dan mengetahui dan dapat menggunakan (mengoperasikan) penyaring minyak goreng bekas menggunakan zeolit dengan pengurangan tekanan (vakum udara).
. Bahan dasar biodiesel sebenarnya adalah minyak sayur, tapi sekarang minyak jelantah bekas menggoreng atau dikenal jelantah dapat didaur ulang menjadi biodiesel, menggantikan solar. Hal ini dapat menjadi alternative sebagai pengganti solar yang sekarang harganya mencapai Rp 4.300/liter. Apalagi, solar yang berasal dari fosil habis suatu saat karena tidak bisa terbarukan..Sedangkan harga dari minyak jelantah hanya Rp. 1.000 /liter.
Alat dan bahan- bahan yang diperlukan untuk mebuat biodiesel dari minyak jelantah per 1 liter:
1. Methanol 99% , 200 ml 8. Sarung tangan karet
2. Soda api (NaOH) , 4,5 gram 9.Timbangan
3. Minyak bekas (jelantah) 1 liter 10. Kain katun tipis untuk menyaring
4. Ember plastik 11. Selang
5. Gelas ukur 12. Pompa udara aquarium
6. Panci
7. Kompor
Proses pembuatan;
1. Membuat bahan pelarut (metoxida) dengan mencampurkan 200 ml methanol dan 4,5 gram NaOH hingga larut selama 15 menit.
2. Masukan metoxida ke dalam ember berisi 3 liter minyak jelantah dan aduk memakai sendok plastic selama 30 menit.
3. Biarkan selama 4 – 12 jam sampai terjadi pengendapan yang ditandai dengan dua lapisan berbeda warna, lapisan gelap berada dibawah disebut crude gliserin dan lapisan atas berwarna bening disebut crude BD.
4. Pisahkan crude biodiesel dari crude gliserin lalu masukan ke ember untuk dicuci dengan cara mencampirkan air bersih sebanyak 2 liter.
5. Pompakan udara melalui pompa udara aquarium dan biarkan beberapa saat sehingga muncul warna putih susu lalu pisahkan crude biodiesel yang berwarna kuning melalui selang.
6. Biodiesel yang bening dimasuksn ke panic lalu panaskan 100 derajad beberapa menit agar air dan sisa methanol bias menguap.
7. Didinginkan dan siap dipakai.
TANGGAPAN

Dalam hasil tes uji coba pada pada kendaraan Izusu Elf menunjukkan adanya penghematan bahan bakar dari 1 liter untuk 6 kilometer menjadi 1 liter untuk 9 kilometer dengan menggunakan biodiesel dari minyak jelantah, demikian juga BBM perahu nelayan berkurang sekitar 20 persen apabila digunakan oleh para nelayan (Gatra 2006).
Tabel berikut adalah perbandingan emisi yang dihasilkan oleh biodiesel dari minyak jelantah (Altfett Methyl Ester/AME) dan Solar :
Hal AME Solar
Emisi NO 1005,8ppm 1070ppm
Emisi CO 209ppm 184ppm
Emisi CH 13,7ppm 18,4ppm
Emisi partikulat/debu 0,5 0,93
Emisi SO2 tidak ada ada






Dari tabel tersebut terlihat bahwa biodiesel dari minyak jelantah merupakan alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan sebagaimana biodiesel dari minyak nabati lainnya. Hasil uji gas buang menunjukkan keunggulan AME dibanding solar, terutama penurunan partikulat/debu sebanyak 54%.
Biodiesel dari minyak jelantah ini juga memenuhi persyaratan SNI untuk Biodiesel. Berikut adalah hasil uji laboratorium perbandingan berbagai macam parameter antara biodiesel minyak jelantah, solar dan persyaratan SNI untuk biodiesel :
Sifat fisik Unit Hasil ASTM Standar
(Minyak Solar) SNI Biodiesel
Flash point °C 170 Min.100 Min. 100
Viskositas (40°C) cSt. 4,9 1,9-6,5 2,3-6,0
Bilangan setana - 49 Min.40 Min.48
Cloud point °C 3,3 - Maks.18
Sulfur content % m/m <<> 0.05 max Maks.0,05
Calorific value kJ/kg 38.542 45.343 --
Density (15°C) Kg/l 0,85 0,84 0,86-0,90
Gliserin bebas Wt.% 0,00 Maks.0,02 Maks 0,02


Efisiensi.
Menurut kelompok kami, biosolar adalah bahan bakar alternative yang cukup efisien.
Alasannya;
1. Proses pembuatan tidak begitu sulit.
2. Tidak membutuhkan alat-alat khusus.
3. Bahan mudah didapat.
4. Bisa dilakukan didalam rumah.

Harga.
Menurut kelompok kami biosolar adalah bahan bakar yang lebih murah dibandingkan bahan bakar solar. Ini didasarkan pada penghitungan dan observasi di toko “ANEKA KIMIA”.
Per 1 liter biosolar memerlukan :
1. Minyak Goreng Bekas (jelantah) 1 liter Rp 1.000,00
2. Methanol 99% 200 ml Rp 1.400,00
3. NaOH 4,5 gram Rp 50,00
TOTAL Rp 2.450,00
Jadi, dibandingkan dengan bahan bakar solar yang harganya Rp 4.300 / liter maka biosolar dari minyak jelantah lebih murah.
Manfaat Biosolar
1. Dapat menanggulangi limbah minyak goreng.
2. Mengurangi penyakit yang ditimbulkan dari pemakaian minyak jelantah terus –menerus. Contohnya; batuk, kanker, dan radang tenggorokan.
3. Lebih ramah lingkungan seperti yang ditunjukan tabel diatas.
4. Mesin kendaraan lebih tahan lama.
5. Harga lebih murah.

1 komentar:

  1. bagus siih cuma bagi kami produsen biodisel mengalami kekurangan pasokan minyak jelatah, bisa infokan pasokan yg banyak ke 081373597466 atau ke email nuansaprints@gamail.com

    BalasHapus